Sabtu, 29 Juni 2013

Untuk Para Pemuda

        Nasionalisme Indonesia katanya nasionalisme yang berdasarkan Pancasila yang selalu menempatkan 
kepentingan bangsa dannegar di atas kepentingan pribadi dan golongan. Nasionalisme Indonesia katanya lagi perasaan bangga/cinta terhadap bangsa dan tanah airnya dengantidak memandang bangsa lain lebih rendah derajatnya. Dalam membina nasionalisme harus dihindarkan paham kesukuan ,ekstrimisme, kedaulatan yang sempit. Pembinaan dalam nasionalisme sebenarnya perlu diperhatikan, paham kebangsaan yang mengandung penegrtian persatuan dan kesatuan Indonesia, artinya persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia.


       tetapi apa yang kita lihat Kemiskinan sudah menjadi bahan pembicaraan berabad-abad lamanya, bahkan sejak zaman para Nabipun kemiskinan sudah ada. Hal ini dapat terlihat misalnya saja dalam pandangan mengenai shadaqah ataupun zakat dimana mereka yang fakir miskin mendapat porsi tersendiri dalam upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat dimasa itu. Begitu juga pada era reformasi sekarang ini kelompok masayarakat yang berada dibawah garis kemiskinan itupun tetap saja masih sulit diberantas. Berbagai kalangan memberikan sumbangan pemikiranataupun strategi dalam pengentasan kemiskinan ini, demikian juga kaum muda diharapkan perannyadalam memberantas kemiskinan di Daerahnya..
Trus bagaimna peran Pemuda dalam mengatasi hal tersebut, seharusnya pemuda perlu diberi penanaman nilai kesetiakawanan social dan pemupukan jiwa kepeloporan pemuda seperti apa yang telah sumpahkan para pemuda jaman dulu yang sangat berperan penting dalam kebangkitan nasional. Dengan misi tsb diharapkan pemuda dapat ikut serta secara proaktif didalam setiap kegiatan social dan upaya penanggulangan kemiskinan dilingkungannya. 
      
       Sehingga nantinya diharapkan akan tumbuh kepedulian dan kepeloporan pemuda dalam kegiatan penanggulangan kemiskinan. Solidaritas social yang dimotori oleh golongan pemuda dan pelajar, Dengan semangat yang masih menggebu-gebu, tenaga yang masih kuat dan pemikiranyang masih segar, pemuda bisa menjadipelopor gerakan pengentasan kemiskinan,minimal dilingkungan dia berada.. Sekarangyang harus dilakukan adalah bagaimana mengelola potensi pemuda yang sedemikianbesar tersebut untuk diwujudkan didalamkarya nyata : Pengentasan Kemiskinan. Jangan sampai potensi yang sedemikian besar itu malah tidak tergarap, atau sia-sia. Karena itulah dengan menyadari potensi yang cukup besar itu sebaiknya semua kalangan masyarakat mencoba duduk bersama memberikan peran yang seluas-luasnya bagi pemuda untuk turut serta didalam upaya pengentasan kemiskinan. Peran pemuda dalam pengenatasan kemiskinan perlu di fasilitasi dengan berbagai hal terutama berupa pemberdayaan. Peran pemuda tsb mengalami sejumlah tantangan yang sebenarnya merupakan suatu rahmat yang tersembunyi, yang menuntut para praktisi yang berkompeten di bidangnya untuk lebih intens dalam pengentasan kemiskinan di daerahnya. Namun  Pemuda perlu dibekali pembedayaan  seperti manajemen yang baik yang dapat memecahkan permasalahan dalam pemberantasan kemiskinan di daerahnya, agar dalam pelaksanaannya dapat bekerja lebih efektifdan efisien, Para pemuda  tadi berperan sebagai pendamping untuk pelaksanaan pengentasan kemiskinan didaerahnya. Orang-orang miskin  dan pengangguran yang terdata diberi bantuan uang dan bimbingan dalam menggunakan uang tsb. Orang miskin yang terdata tadi dikelompokkan menjadi “ kelompok kesejahteraan social “ Mereka ini diberi bantuan uanguntuk berusaha ( bukan di komsumsi ) misalnya :Industri rumah tangga, usaha pertanian, usaha perbengkelan kecil, usaha perikanan, usahapeternakan, usaha jasa, dan usaha-usaha lain yangbisa dilaksanakan dengan modal kecil. Misalnya Usaha pembuatan tahu, tempe, usaha pembuatan kripik,pembuatan kue, peternakan ayam, peternakan itik,peternakan kelinci, usaha pertanian sayur-sayuran,buah-buahan, usaha mendirikanb bengkel sepedamotor sederhana, usaha perikanan dll. Anggota kelompok kesejahteraan social tsb diberi dana dan pembimbingan oleh para pemuda. Dana ini diberi dengan akad mudharabah. Dimana Dana ini diberikan dalam jangka satu tahun dan kalau berhasil dan membutuhkan dana lagi, diberikan untuk jangka waktu satu tahun lagi . Dana yang kembali disalurkankepada kepada orang lain yang belum dapat. Jadi dana ini sifatnya bergulir. Besarnya dana tergantung masing-masing Daerah tergantung situasi social ekonomi masing-masing Daerah.. Pemuda harus proaktif untuk memotivasi masyarakat miskin tadi, dalamartian bahwa pemuda harus menjemput bola untukmenggerakkan masyarakaat miskin tadi dengan prosedur yang telah ditetapkan. Jangan barubergerak ketika dana sudah dikucurkan. Jangan barumau memancing jika kail dari umpannya dipenuhi.Padahal alangkah baiknya jika mereka maumemancing, mereka juga turut menyediakan “ Kail “atau umpannya. Sehingga fungsi fasilitator, dalam hal ini pemerintah daerah, hanya tinggal melengkapi kekurangannya. Dengan potensi pemuda yang besaryang mereka miliki akan memberikan hasil yangmaksimal. Kebersamaan para pemuda tsb merupakan modal dasar yang harus segera diarahkan dalam upaya pengentasan kemiskinan di daerahnya. Kita harus membenahi mekanisme partisipasi socialpara pemuda. Partisipasi mereka dari tingkat bawahharus segera dibangun. Partisispasi yang benar-benar menggunakan metode “ Bottom-Up. Tidak lagi TopDown. Biarkan para pemuda membuat dan melaksanakan konsep yang telah mereka rencanakan. Pemerintah Daerah hanya tinggalmendorong realisasi konsep tsb dalam bentukstimulant-stimulan. Sehingga, ketika ada kegiatanatau program dari mereka yang sudah berjalansegera di dorong untuk memberikan hasil yang lebihmaksimal lagi.. Ini yang harus segera dilakukan, ditengah sejumlah kemudahan-kemudahan yang telah pemerintah daerah berikan kepada mereka. Sebab, dalam pandangan saya, selama ini mereka telah terlena. Dan hal ini yang membuat mereka minim dalam berpartisipasi. Mereka sekali lagi lebih senang “ Menunggu Bola “ Penyakit inilah yang harus segera kita hentikan.

        Contoh yang terjadi para pemuda yang mendirikan sebuah yayasan kecil guna sarana belajar bagi anak jalanan merupakan contoh yang baik, dalam halpartisipasi, . Mereka baru minta fasilitasi setelah kegiatan tsb berjalan guna mengembangkan kegitan mereka agar bisa menjangkau seluruh masyarakat. Dari sini dapat terlihat kunci agar peran pemuda bisalebih maksimal, efektif dan efisien didalam upaya pengentasan kemiskinan di daerahnya., bermula dari partisipasi mereka. Dari konsep yangmereka rencanakan dan kemudian diaplikasikan dan diimplementasikan oleh mereka sendiri. Inilah yang menjadi tugas kita bersama. agar kita menjadi para pemuda yang mandiri dan turut berpartisipasi secara nyata di dalam upaya pengentas kemiskinan memang tidak mudah. Tetapi jikaada peran dari semua pihak yang mau pedulidan memiliki komitmen nyata akan hal itu, kami yakin hal ini akan segera terlihat. Pemuda dengan potensi besarnya itu merupakanmodal dasar didalam perbaikan kualitas kehidupan masyarakat di masa mendatang Dan merupakan sebuah kewajaran jika The Founding Fathers kita memiliki perhatian yang besar terhadap para pemuda. Dengan menggerakkan peran para pemuda dalam melaksanakan pengentasan kemiskinan, kami yakin bahwa pemberantasan kemiskinan dan pengangguran akan berhasil dan apabila kemiskinan dan pengangguran dapat diberantas maka Integrasi Sosial dan Integrasi Nasional dapat pula terwujud. Karena salah satu factor tingginya disintegrasi social adalah banyaknya orang miskin dan banyaknya pengangguran.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More