Sabtu, 29 Juni 2013

PERAN PEMUDA SEBAGAI AGEN PERUBAH BANGSA INDONESIA

Gerakkan pemuda kreatif pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 melahirkan sejarah penting tentang makna Sumpah Pemuda yang mengakui “Satu tumpah darah, satu bangsa dan satu bahasa’’.

Kreatifitas pemuda pada masa perjuangan, hendaknya selalu diperhatikan dan dilanjutkan  pada masa sekarang ini. Fungsi pemuda pada sekarang ini bukanlah pejuangan kemerdekaan tetapi justru pengisi kemerdekaan yang menjadi aktor penting dalam merubah peradaban Indonesia. Sehingga semangat jiwa muda yang masih membara  selalu melahir pemikiran-pemikiran yang inovatif dan kreatif untuk membangun sebuah  peradaban baru di  Indonesia. Hal dapat dilihat dari banyaknya para pemuda-pemuda Indonesia yang sudah mengharumkan nama Indonesia melalui berbagai perlombaan sains, teknologi, olahraga maupun budaya dan seni. Dibidang teknologi pemuda Indonesia baru-baru ini kembali membanggakan nama bangsa dengan meraih 2  medali emas berkat penemuan robot pembersih kaca gedung pembersih gedung di ajang kompetisi International Youth Invention Exhibition 2002 di Taiwan adalah seorang mahasiswa semester 5 jurusan Teknik Mesin Universitas Trisakti, sebuah karya besar telah  yang dibuat oleh Bernard Dimas Rexa. Selain itu, mahasiswa ini juga meraih medali perak Europen Exibition of creativity and innovation 2012 di Rumania (http.//kabarinews.com), ini merupakan sebuah kreatifitas pemuda pada masa sekarang dibidang teknologi yang telah mengharumkan nama Bangsa Indonesia. Tidak  hanya dibidang teknologi dan sains, kreatifitas pemuda Indonesia juga mendapat respon positf dari berbagai bidang lain di olempiade fisika, matematika dan sebagaunya. Pemuda Indonesia sekarang tidak hanya cerdas dibidang kemampuan akademik tetapi telah terjung lansung ketengah masyarakat didaerah dengan ilmu pengetahuan yang diddapat sebagai bentuk  pengaplikasian ilmu yang didapat sebagai tanggung jawab sosial.

Banyaknya para pemuda Indonesia, yang memperoleh medali-medali emas di ajang kompetisi-kompetsi internasional lainnya dan berbagai bentuk kreatifitas pemuda dalam membangun daerah, secara nyata kurang mendapat apresiasi dari para pemimpin pemerintah Indonesia. Kita menyadari bahwa kreatifitas pemuda pada saat ini saakan-akan sudah tidak dihargai lagi. Ironisnya, peran pemuda pada saat ini selalu dipandang sebalah mata. Sehingga peran pemuda pada masa sekarang, kurang ada respon positif pemerintah. Banyak pemuda Pemuda Indonesia memiliki potensi tidak ditempatkan utnuk memimpin posisi-posisi strategis pemerintahan. Sehingga pengisian tempat posisi strategis tersebut selalu diisi oleh para kelompok tua yang cendurung semangat untuk membangun peradaban suadah melemah. Tidak seperti semangat para pemuda kreatif yang selalu membara untuk merubah peradaban Indonesia yang lebih baik. Kita menyadari bahwa, semangat yang hangat yang dimiliki para pemuda adalah  modal besar dalam memimpin sebuah organisasi, sehingga pengisisan pos-pos terpenting dalam pembangunan di Indonesia, hendaknya selalu mempertimbangkan potensi para pemuda. Kalau berkaca dari pemimpin-pemimpin yang telah ada di dunia, seorang tokoh pemuda yang masih berusia 16, Bashaer Othman adalah seorang walikota Allar kota kecil di tepi barat utara Palestina.  Perampuan tersebut menjadi seorang walikota termuda di dunia. Kepemimpinan  Bashaer Othman, dalam memimpin kota yang mengalami gejolak politik dan pertikaian yang hebat, ternyata justru mendapat apresiasi dari pemimpin-peminpin didunia.

Kepemimpinan seorang walikota termuda di Palestina tersebut, tentu tidak lebih hebat dari sikap kepemimpinan pemuda di Indonesia. Kalau seandai para pemimpin-peminpin tua sudah  “sadar” mengenai hal ini dan mereka segara “insyaf’ serta menyerah tongkat estafek kepemimpinan kepada genarasi muda, bukan suatu hal mustahil peradaban di Indonesi akan mengalami perubahan yang lebih baik pada masa mendatang. Kepemimpan pemuda Indonesia Justru lebih baik dari pada kepemimpinan Bashaer Othman, tetapi sayangnya para generasi muda Indonesia tidak diberi  kesempatan untuk dipemerintahan  oleh para pemimpin-pemimpin tua. Mengingat hal tersebut, hendaknya pemerintah perlu memberi kesempatan kepada genarasi muda untuk memimpin negeri ini untuk menuju sebuah perubahan. Sehingga pemuda pada sekarang manjadi seorang aktor perubahan peradaban di Indonesia, yang begerak di garda terdepan. Sehinngga peran fungsi pemuda yang saat sekarang hanya seorang pemimpin dan penonton menjadi seorang pemimpin dan penuntun.

Kita menyadari, dalam memimpin organisasi perlu adanya sebuah kelatihan kepemimpinan (leadership), sehingga memimpin bukan tumbuh secara spontan saja tetapi melalui sebuah proses. Pemerintah sekarang saharusnya perlu mengadakan kepelatihan kepemimpinan bagi para pemuda. Dengan adanya kepelatihan kepeminpinan tersebut diharapkan genarsi muda memiliki jiwa kepemimpinan pemuda kreatif tidak untuk untuk memimpin sebuah organisasi pentin di pemerintahan. Sehinnga kepemimpinan sebuah intitusi oleh pemuda memiliki dampak yang besar terhadap pembangunan perdaban di Indonesia. Sebagai mana sebuah ungkapan menyatakan “ Pemuda hari ini pemimpin hari esok”. Baik buruknya sebuah negara tergantung dari sikap pemuda pada saat sekarang ini. 

Sebagai tulang punggung bangsa, pemuda diharapkan memiliki sejumlah kesanggupan yakni tetap terus memompa dirinya menjadi pribadi-pribadi yang memiliki kematangan intelektual, kreatif, percaya diri dan memiliki kesetaikawanan sosial, dan semangat pengabdian terhadap masyarakat, bagsa dan negara. Ini semu dapat ditunjukan melalui segala tindakan dan perbuatan yang mengancam negara ini. Setiap realita penyelewengan terhadap bangsa perlu dihadapi ( ditantang ) oleh seluruh rakyat, khususnya generasi muda sebagai generasi penerus bangsa.

Peran dan partisipasi pemuda dalam pembangunan harus merupakan hal yang nyata, karena berbagai potensi, bakat, kemampuan, dan keterampilan dengan semangat dan idealisme yang kental dari para pemuda dinilai akan memberikan warna yang khas bagi pertumbuhan dan kemajuan bangsa. Karena sering dikatakan di tangan para pemudalah masa depan bangsa ditentukan. Oleh karena itu, bangsa yang besar harus mampu memastikan generasi mudanya mampu menjawab tantangan zaman serta dapat membawa perubahan bagi bangsa. Peran pemuda dalam pembangunan bangsa dan negara harus dipertahankan sebagai generasi penerus yang memiliki jiwa pejuang, politik, lingkungan dan kepekaan terhadap sosial. Ini juga harus dibarengi pula dengan sikap mandiri, disiplin dan memiliki sifat yang bertanggung jawab, tangguh, jujur, berani dan rela berkorban dengan dilandasi oleh semangat cinta tanah air. Maka dari itu, kepemimpinan pemerintah selama ini mengatakan bahwa generasi terdahulu belum bisa menunjukan dirinya sebagai pemimpin. Oleh karena itu kesadaran yang diterapkan mendorong semua kaum muda untuk segera mempersiapkan dan merancang prosesi pergantian generasi. Karena pada hakikatnya kita membutuhkan wajah yang baru sehingga muka lama yang hampir usang itu bisa berganti dengan muka baru yang lebih muda dan juga memiliki cita-cita dan semangat baru.

                             Dengan hilangnya kematangan intelektual, kreatif, percaya diri, kesetiakawanan sosial dan semanagat pengabdian terhadap masyarakat, maka negara ini akan goyah, olehkarena itu dengan bertitik pada pola pemikiran di atas maka penulis memiliki topik “ Peranan Generasi Muda Dalam Pembangunan Nasional “, tema ini mengandung makna bahwa generasi muda terutama pemimpin-pemimpin kaum muda mereka harus menjalin suatu persatuan dan kesatuan untuk kemajuan bangsa Indonesia.

                Usaha melestarikan pancasila. Generasi muda perlu menghindari hal-hal yang tidak sesuai dengan demokrasi pancasila, yaitu :
1.      Egoisme
                Merupakan suatu sikap yang mendasar pada kepentingan pribadi. Sifat egoisme ini, suka memaksakan kehendaknya kepada orang lain, selalu main hakim sendiri dan tidak mau bekerja sama dengan orang lain.

2.      Fanatisme
                 Merupakan sikap egoisme yang hanya mementingkan pada pihak-pihak tertentu. Sikap ini lebih mengagungkan sesuatu yang menjadi panutan.

3.      Sukuisme
                Merupakan sikap yang mementingkan suku tertentu atau hanya mementingkan ras tertentu.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More